Saturday, April 6, 2013

Kepemimpinan secara umum



1.      Kepemimpinan secara umum adalah proses mempengaruhi sekelompok orang   sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok.
Kepemimpinan islam: suatu proses atau kemampuan mempengaruhi orang lain, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerjasama sesuai dengan qur’an dan hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama
2.      Ada beberapa unsur yang mendasari
·         Kemampuan mempengaruhi orang  lain [kelompok/bawahan]
·         Kemampuan mengarah kan – memotivasi tingkah laku orang  lain – kelompok
·         Adanya unsur kerja sama
·         Untuk  mencapai  tujuan  yang Diinginkan
Sifat dasar kepemimpinan:
q  Kecakapan     memahami     individu
q    kemampuan menggugah semangat
q    kemampuan  melakukan  tindakan
Pendapat lain:
q    persepsi    sosial    [social  perception]
q    kemampuan berpikir abstrak  [ability in abstract thinking]
q    kestabilan emosi   [emotional stability]
3.      Tiga teori yang mendasari kelahiran seorang pemimpin  diantaranya:
a)      Teori hereditas (keturunan), artinya pemimpin itu muncul berdasarkan warisan atau keturunan.
b)      Teori emperik (ajar), artinya pemimpin itu muncul disebabkan oleh faktor lingkungan.
c)      Teori konvergensi (penggabungan), artinya pemimpin itu dilahirkan karena bakat yang dimiliki dan bakat tersebut dikembangkan melalui proses pendidikan, latihan dan pengalaman.
Dari ketiga teori dia atas, yang paling dominan terjadi dalam diri seorang pemimpin yaitu teori konvergensi, di mana seorang dapat menjadi pemimpin manakala oreng tersebut memiliki bakat untuk memimpin dan bakat tersebut dikembangkan melalui proses pembelajaran, latihan dan pengalaman.
4.      Dasar konseptual kepemimpinan perspektif islam:
Pendekatan normatif:
a)      Prinsip tanggung jawab (respons ibility)
b)      Prinsip etika tauhid (q.s. Ali imran: 118)
c)      Prinsip keadilan
d)      Prinsip kesederhanaan
Pendekatan historis:
a)      Siddiq
b)      Amanah
c)      Tabligh
d)      Fathanah
Pendekatan teoritik:
Ideologi islam adalah ideologi terbuka. Hal ini mengandung arti walaupun dasar-dasar konseptual yang ada di dalam bangunan ideologi islam sendiri sudah sempurna, namun islam tidak menutup kesempatan mengomunikasikan ide-ide dan pemikiran-pemikiran dari luar islam selama pemikiran tersebut tidak bertentangan dengan al-qur’an dan sunnah rasulullah saw.
Dasar konseptual kepemimpinan perspektif barat:
a)      Teori kontijensi (fiedler, 1964;1974)
Kinerja kelompok tergantung pada interaksi antar gaya kepemimpinan dengan situasi yang mendukung.
b)      Teori siklus kehidupan
Dalam teori ini dapat diidentifikasi dua dimensi gaya kepemimpinan, yaitu:
·         Taks behavior: menunjukkan sejauh mana pemimpin mengkhususkan tugas individu atau kelompok pengorganisasian, pengendalian.
·         Relationship behavior: menunjukkan pada perilaku pemimpin dalam berkomunikasi dengan pengikutnya.
Dari dua dimensi di atas menghasilkan 4 gaya keputusan yang dilakukan oleh pemimpin, yaitu telling (mengatakan), selling (instruksi terstruktur), participation (saling berbagi), delegating (meminimalisir pengarahan)
c)      Path-goal theory (house, 1971)
·         Pemimpin efektif menjelaskan jalur untuk membantu pengikutnya bertolak dari permulaan menuju pencapaian
·         Berusaha secara maksimal untuk mengatasi berbagai hambatan.
d)      Leadership participation model (vroo & jago, 1974)
·         Menghubungkan perilaku kepemimpinan dan partisipasi dengan pengambilan keputusan.
·         Model ini didasarkan atas analisis tentang bagaimana perilaku keputusan pemimpin mempengaruhi kualitas keputusan dan penerimaan keputusan oleh bawahan.
Dari konsep kepemimpinan di atas, telah jelas perbedaan antara konsep kepemimpinan islam dan konsep kepemimpina barat. Konsep dasar kepemimpinan islam didasari oleh al-qur’an dan assunnah, sedangkan konsep dasar kepemimpinan barat didasari oleh pemikiran-pemikiran manusia sendiri.
Adapun persamaan dari konsep dasar kepemimpinan islam dan barat adalah sama-sama memberikan konsep kepemimpinan yang mengarah kepada keefektifan seorang pemimpin untuk memimpin.
5.      Ciri khas kepemimpinan umayah:
·         Egaliter dan demokratis– hilang
·         Pusat pemirintahan   di damaskus –  dekat ibu kota byzantium –konstantinopel atau istambul
·         Mengikuti pola byzantium – atribut – pola hidup raja
·         Peraturan protokoler diberlakukan
·         Mengambil jarak dng rakyat
·         Nepotisme berdasarkan kesukuan dan keluarga – merajalela dlm pemerintahan
Ciri khas kepemimpinan abbasiyah:
·         Terjadi perubahan sistem kenegaraan islam
·         Ibu kota di pindahkan ke damaskus
·         Madinah pusat penyiaran agama
·         Dihapuskan sistem bai’at  khalifah – diganti dgn sistem keturunan
·         Jabatan khalifah menjadi sakral
·         Pada    mulanya   khalifah  berarti  “pengganti   rasulullah” dan “khadimul ummah” – kemudian menjadi wakil tuhan di bumi
·         Khalifah   berkuasa  karena    “ditunjuk”    oleh tuhan – penanggung khalifah   kepada   tuhan   bukan kepada rakyat
Keunggulan yang ada pada masing-masing dari keduanya yaitu:
·         Pada masa kekuasaan bani umayyah, menggunakan sistem monarkhi dan pada masa umayyah inilah terjadi pemisahan antara agama dan politik.
·         Pada mas kekuasaan abbasiyah, jabatan khalifah merupakan mandat dari tuhan bukan dari rakyat, dan pada masa abbasiyah ini terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat.


No comments:

Post a Comment