1.
Kepemimpinan secara umum adalah proses mempengaruhi sekelompok
orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok.
Kepemimpinan islam: suatu proses atau kemampuan
mempengaruhi orang lain, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain,
serta ada usaha kerjasama sesuai dengan qur’an dan hadis untuk mencapai tujuan
yang diinginkan bersama
2.
Ada beberapa unsur yang mendasari
·
Kemampuan mempengaruhi orang lain [kelompok/bawahan]
·
Kemampuan mengarah kan – memotivasi tingkah laku
orang lain – kelompok
·
Adanya unsur kerja sama
·
Untuk
mencapai tujuan yang Diinginkan
Sifat dasar kepemimpinan:
q Kecakapan memahami individu
q kemampuan menggugah semangat
q kemampuan
melakukan tindakan
Pendapat lain:
q persepsi
sosial [social perception]
q kemampuan berpikir abstrak [ability in abstract thinking]
q kestabilan emosi [emotional stability]
3.
Tiga teori yang mendasari kelahiran seorang pemimpin diantaranya:
a)
Teori hereditas (keturunan), artinya pemimpin itu muncul berdasarkan
warisan atau keturunan.
b)
Teori emperik (ajar), artinya pemimpin itu muncul
disebabkan oleh faktor lingkungan.
c)
Teori konvergensi (penggabungan), artinya pemimpin itu
dilahirkan karena bakat yang dimiliki dan bakat tersebut dikembangkan melalui proses
pendidikan, latihan dan pengalaman.
Dari ketiga teori dia atas, yang paling dominan terjadi
dalam diri seorang pemimpin yaitu teori konvergensi, di mana seorang dapat
menjadi pemimpin manakala oreng tersebut memiliki bakat untuk memimpin dan
bakat tersebut dikembangkan melalui proses pembelajaran, latihan dan
pengalaman.
4.
Dasar konseptual kepemimpinan perspektif islam:
Pendekatan normatif:
a)
Prinsip tanggung jawab (respons ibility)
b)
Prinsip etika tauhid (q.s. Ali imran: 118)
c)
Prinsip keadilan
d)
Prinsip kesederhanaan
Pendekatan historis:
a)
Siddiq
b)
Amanah
c)
Tabligh
d)
Fathanah
Pendekatan teoritik:
Ideologi islam adalah ideologi terbuka. Hal ini mengandung
arti walaupun dasar-dasar konseptual yang ada di dalam bangunan ideologi islam
sendiri sudah sempurna, namun islam tidak menutup kesempatan mengomunikasikan
ide-ide dan pemikiran-pemikiran dari luar islam selama pemikiran tersebut tidak
bertentangan dengan al-qur’an dan sunnah rasulullah saw.
Dasar konseptual kepemimpinan perspektif barat:
a)
Teori kontijensi (fiedler, 1964;1974)
Kinerja kelompok tergantung pada interaksi antar gaya
kepemimpinan dengan situasi yang mendukung.
b)
Teori siklus kehidupan
Dalam teori ini dapat diidentifikasi dua dimensi gaya
kepemimpinan, yaitu:
·
Taks behavior: menunjukkan sejauh mana pemimpin
mengkhususkan tugas individu atau kelompok pengorganisasian, pengendalian.
·
Relationship behavior: menunjukkan pada perilaku pemimpin
dalam berkomunikasi dengan pengikutnya.
Dari dua dimensi di atas menghasilkan 4 gaya keputusan
yang dilakukan oleh pemimpin, yaitu telling (mengatakan), selling (instruksi
terstruktur), participation (saling berbagi), delegating (meminimalisir
pengarahan)
c)
Path-goal theory (house, 1971)
·
Pemimpin efektif menjelaskan jalur untuk membantu
pengikutnya bertolak dari permulaan menuju pencapaian
·
Berusaha secara maksimal untuk mengatasi berbagai
hambatan.
d)
Leadership participation model (vroo & jago, 1974)
·
Menghubungkan perilaku kepemimpinan dan partisipasi
dengan pengambilan keputusan.
·
Model ini didasarkan atas analisis tentang bagaimana
perilaku keputusan pemimpin mempengaruhi kualitas keputusan dan penerimaan
keputusan oleh bawahan.
Dari konsep kepemimpinan di atas, telah
jelas perbedaan antara konsep kepemimpinan islam dan konsep kepemimpina barat.
Konsep dasar kepemimpinan islam didasari oleh al-qur’an dan assunnah, sedangkan
konsep dasar kepemimpinan barat didasari oleh pemikiran-pemikiran manusia
sendiri.
Adapun persamaan dari konsep dasar
kepemimpinan islam dan barat adalah sama-sama memberikan konsep kepemimpinan
yang mengarah kepada keefektifan seorang pemimpin untuk memimpin.
5.
Ciri khas kepemimpinan umayah:
·
Egaliter dan demokratis– hilang
·
Pusat pemirintahan
di damaskus – dekat ibu kota
byzantium –konstantinopel atau istambul
·
Mengikuti pola byzantium – atribut – pola hidup raja
·
Peraturan protokoler diberlakukan
·
Mengambil jarak dng rakyat
·
Nepotisme berdasarkan kesukuan dan
keluarga – merajalela dlm pemerintahan
Ciri khas kepemimpinan abbasiyah:
·
Terjadi perubahan sistem kenegaraan islam
·
Ibu kota di pindahkan ke damaskus
·
Madinah pusat penyiaran agama
·
Dihapuskan sistem bai’at khalifah – diganti dgn sistem keturunan
·
Jabatan khalifah menjadi sakral
·
Pada
mulanya khalifah berarti
“pengganti rasulullah” dan
“khadimul ummah” – kemudian menjadi wakil tuhan di bumi
·
Khalifah
berkuasa karena “ditunjuk” oleh tuhan – penanggung khalifah kepada
tuhan bukan kepada rakyat
Keunggulan yang ada pada masing-masing dari
keduanya yaitu:
·
Pada masa kekuasaan bani umayyah, menggunakan sistem
monarkhi dan pada masa umayyah inilah terjadi pemisahan antara agama dan
politik.
·
Pada mas kekuasaan abbasiyah, jabatan khalifah merupakan
mandat dari tuhan bukan dari rakyat, dan pada masa abbasiyah ini terjadi
perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat.
No comments:
Post a Comment